"terima kasih." laila tersenyum manis. senyuman itukan sedekah...
"buku ini lah yang saya cari." haris membalas senyuman laila dengan penuh kehormatan.
laila tersedar buku tersebut hanya tinggal satu. lalu direnungnya wajah haris yang masih tercegat dihadapannya.
"ohhh tak apa lain kali saya bleh cari lagi dikedai buku lain. saudari ambillah buku itu." balas haris yang memahami maksud pandangan laila.
"terima kasih encik..."
"tak usah ber encik dengan saya.. pangglil saya haris." haris menghulurkan tangan untuk berjabat. namun laila menundukkan kepala dengan senyuman manisnya.
"ohhh haris... maaf kita bukan muhrim... saya laila." haris memahami maksud laila, lalu tidak berkecil hati dengan salamnya yang tidak disambut.
"ok tak apa... selamat membaca. assalamualaikom.." haris berlalu pergi meninggalkan laila yang serba salah kerana haris tidak dapat membeli buku itu. namun laila beli juga buku yang semamgnya menarik perhatiannya.
dikamar yang sepi.. laila melipat kain telekungnya setelah selesai solat fardhu ishak. dipandangnya buku siang tadi yang dibeli. dibacanya setiap helai yang ada dengan penuh kesedaran. hanya dengan membaca dapat mengisi masa lapang dan menambahkan ilmunya. dirumah yang sunyi laila hanya memerap dikamar dengan membaca setiap buku yang dibelinya. itulah rutin harian laila. ianya tidak membosankan laila namun itulah hobi yang laila suka setiap masa kelapangan. jika tidak membaca buku, laila akan mengaji atau membaca surah yassin.
No comments:
Post a Comment